You Are Here: Home - fisika teori - Temuan Neutrino Tak Menghancurkan Teori Relativitas


Penemuan partikel neutrino yang bergerak melebihi kecepatan cahaya menjadi topik hangat di kalangan fisikawan dunia dalam beberapa bulan terakhir karena dianggap dapat meruntuhkan Teori Relativitas Albert Einstein. Lebih dari 100 tahun lampau, Einstein menyatakan tak ada yang bisa bergerak lebih cepat daripada cahaya.
Tak semua fisikawan menerima temuan para peneliti di CERN, laboratorium fisika terbesar dunia itu. Puluhan ahli mengemukakan berbagai sanggahan akan eksperimen ini. Pantur Silaban, profesor fisika dari Institut Teknologi Bandung, juga meragukan penemuan itu.
Menurut pria berusia 74 tahun ini, terlalu awal untuk menyatakan bahwa hasil eksperimen itu adalah valid. Terlihat dari pernyataan fisikawan eksperimental yang meminta ahli memeriksa ulang temuan mereka.
"Temuan ini masih jauh dari final," kata dia saat ditemui di kampus ITB, Bandung, akhir pekan lalu. Fisikawan pertama di Asia Tenggara ini percaya teori relativitas tak serta merta hancur oleh temuan partikel superluminal ini.
Einstein sebenarnya juga telah memprediksi keberadaan benda yang sanggup bergerak melebihi kecepatan cahaya, yang disebutnya tachyon. Neutrino sendiri bukan barang baru dalam dunia fisika. Partikel bermassa sangat kecil ini diformulasikan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1930. Namun memang baru kali ini terdapat indikasi bahwa neutrino bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya.
Fisikawan ITB lainnya, Freddy Permana Zen mengatakan, partikel yang bergerak melebihi kecepatan cahaya memiliki dunia yang berbeda dengan yang dialami manusia sehari-hari. Pada dunia superluminal, sebab-akibat menjadi kabur. "Akibat bisa mendahului sebab," kata Freddy.
Jika temuan neutrino yang bergerak melebihi kecepatan cahaya dikonfirmasi, Pantur menilai akan ada beberapa koreksi pada teori relativitas tanpa harus menghancurkan teori tersebut. Hal serupa pernah terjadi pada awal abad ke-20, ketika Einstein mengkoreksi teori gravitasi Isaac Newton yang ditemukan sekitar 2,5 abad sebelumnya.
“Kenyataannya hingga sekarang Hukum Newton masih dipakai untuk menjelaskan fenomena alam,” kata fisikawan yang mempelajari teori relativitas dari lembaga yang diinisiatif oleh Albert Einstein ini.
Tags: fisika teori

0 komentar

Leave a Reply